Minggu, 12 Desember 2010

Afal yang Adika

Materi  afal
Untuk mereka yang tak berkurang
Mengganggap q seperti noktah saja
Semakin jauh semakin terpuruk seperti ketul yang kecil tak terpandang

Anggapan itu
aQ dapat dari sepoi bayu untuk Bayu yang q anggap lalu

Adikara,  dianggap mereka punya
Menjadi  seorang adika
Tak adil memang, manakala ungkapan q nyata

Aq ingin menuju adikarta
Tapi q tau itu untuk mereka adidewa
Tak banyak harap
Sampai semua untuk q ada dan tak pernah ada
Karena q tau tujuan Nya yang selalu Indah
Meski aq bukan seorang yang sungguh adi
Tapi anggapan mereka membuat noktah q tak pernah semu

Kenampakan q akan ada
Meski q tuna asa
Walau sesampai diri q menjadi tuna daksa.

Jumat, 10 Desember 2010

Mereka Bilang Lelaki Kemayu

Secarik kertas bergores dengan pena feminin
Larikan tulisannya berbahas dwiperan
Peran yang sering terlecehkan dengan anggapan jalang
Peran yang apik bertahtah pujian

Karya apologi yang tersusun
Menjangkit mereka yang menilaiku jalang

Dalam permainan kehidupan
Watak feminin yang bersemayam dalam kegagahan
Watak  yang menurut mereka patut tercemoohkan

Sungguh durnoistah mereka
Menganggap rendah kaum Nya
Dengan tutur yang mereka anggap tanpa dosa

Dalam ragaku, ruhku bersemanyam
Dalam gagahku, menurut mereka diriku kemayu

Pria berponi telah pudar
Sedikit harapan dalam perkawanan tulus dari mereka
Sekawanan mereka hanya berkawan dari mereka yang sempurna

Tanpa tauladan aku bertahan
Telah diemban tak mau terhela pula oleh mereka
Culas, tedas mereka menindas
Bertahap rasaku keras mencadas

Anggapku, aku berperan abu dalam hidup
Itupun karena desakan mereka

Apapun ciptamu untukku
Aku hanya pelaku
Lakon beralur sampai Kamu memanggilku kembali
Yakin, mereka lakonmu pula untuk mengujiku
Semua itu meleburkanku sebagai yakinku pada Mu

Bentukan apapun ruh dan ragaku
Berapapun watak durnois dari mereka untukku
Ku kembalikan imanku pada Mu "Hyang Maha Agung".

Rabu, 08 Desember 2010

Lurus Mu Dan Liku Mereka

Lurus Mu dan Liku Mereka


Teras latar hati q merekah juga tanpa rekah
Sedikit q dianggap sekumpulan dari mereka saat ini
Mempersempit racun jingga dalam ungkapan saja "Ada Apa Dengan Cinta"
Bukan perasa seperti mereka yang punya genggaman cinta
Mereka untuk q, tetapi sesaat q sangkal itu

Mimikmu merangsang indigo q
Berlebih q tak jauh berbeda dengan sekawananmu itu
Sesaat sesuatu itu seperti bayangan semu
Karena tapakan q, kau timbun dengan alur jejakmu
Berhati, q anggap tanpa ragu seperti gambar q untuk mereka yang lebih menemani q saat lalu
Sekawan q yang tak pernah lalu menganggap q

Tak lahir dari tanah lahir q
Berbeda seperti mereka dari turunan tanah jawa itu
Sekawanan yang tak pernah menganggap q apik
Pekik menjerit apik, itu saat lalu

Tak tau apapun
Tak mau q dianggap Bimbie karangan Titik Puspa itu
Umpan ketul q sedikit bernila
Sesaat q merusak susumu sebelanga
Tapi q berharap kau tak merendahkan q mendekat kaum nista

Susunan kata itu untuk mereka dan untuk Mu
Bagi laku mu meski bukan ODE untuk sajak ku saat ini
Bukannya mereka tak ku kasihi
Tapi kamu lebih terkasih
Saat berbanding sejarak lurus buatan mu masih menuntun q
Tak memberikan berjarak liku tujuan lain dari mereka untuk q

15.40 bukan akhir dari sajak q
Mereka dan kamu bertingkah
Membuat sajak q mengarah pada sekawanan turunan tanah Jawa
Bukan persahabatan turunan tanah jawa saat lau, tapi karya q juga mengungkap mereka
Tapi saat ini untuk mereka yang menganggap
Titisan-Nya yang baru q dapat
Penyelesai bualan q saat ini
Mimbar untuk menengadah lebih tinggi dari laku q sebelum itu

Banyak bait sajak q diatas menyangkut mereka dan kamu
Bait tengah ini pembatas bahasan
Bahasan rasa q untuk seseorang
Seseorang yang akan q bahas saat ini
Seseorang yang sesungguhnya adalah kamu

Banyak harap q dari mu
Dari kesemua laku buruk q
Setidaknya banyak kau rubah dengan sadar mu
Andilmu dalam haru q
Mempercayakan q untuk mengenalmu
Lubuk hati terdalam ataupun hanya ungkapan kawan

Dari diri q sendiri
Kamu q anggap lebih
Bukan paras mu, tapi hati mu
Sejalin untuk hati q yang sejalan
Untuk hari yang lebih baik
Untuk harapan q agar kamu menerima q

Terserah anggapan mu apa aku ini
Aku ingin ungkap hati q lisan, bukan tulisan
Tapi q harap kamu tau q tak mampu ucap kata lisan itu
Tulis q menggambarkan hati q saat ini
Menggambarkan sandaran hati q untuk rasa yang q pendam untuk mu

Hati mu hanya kamu yang tau
Dalam rekahan ini
Bongkahan dari q mendamba tatanan dari mu.

Selasa, 07 Desember 2010

Alam Merah Putih


Sesuatu itu nampak seperti bayangan semu
Lalai, terombang ambing terhempas dalam gelombang samudra
Terasa hembusan sang bayu menyirat raga
Tiada beban terhanyut didalam surga


Rohaniku menyambut putih sang mega
Alunan nada tersambut surya
Terbawa dalam renung jiwa


Berbaur warna pelangi
Terpapar bagai susunan yang suci
Bening tersamar penyambut yang tak berarti


Tergulung ombak menghempas karang
Berhembus pasang menghempas butiran bentang pasir
terayun, melambai nyiur hijau di alam sepoi
Terbayang mendalam pada jiwa terang 
menuju satu arah "Kesucian Alam".